Apa Itu Biogas?
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas
anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan
utama dalam biogas adalah metana dan karbon
dioksida. Biogas dapat digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik dan bahan bakar kompor gas.
Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang
gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein,
selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk
organik dari biogas telah dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah dan padi.
Dalam pembuatan biogas juga memerlukan sarana pendukung.
Sarana pendukung dalam pembuatan biogas terdiri dari saluran air/ drainase, air
dan peralatan kerja. Sarana ini dapat mempermudah operasional dan perawatan
instalasi/bangunan biogas.
Komposisi Biogas :
Komposisi
|
Konsentrasi
|
Metan
(CH4)
|
50-70
%
|
Karbondioksida
(CO2)
|
25-45
%
|
Air
(H2O)
|
2 %
|
Hidrogen
sulfide (H2S)
|
20-20.000
ppm
|
Nitrogen
(N2)
|
<
2 %
|
Oksigen
(O2)
|
<
2 %
|
Hidrogen
(H2)
|
<1
%
|
Gambaran Lokasi Pembuatan Biogas
Pembuatan biogas di
daerah sayegan dimulai tahun2006, satu ekor sapi di perternakan ini dapat
menghasilkan 40 liter biogas (0,3 liter minyak tanah). Model digester yang digunakan
adalah digester dalam tanah.
Disana kami juga
diajarkan cara mengidentifikasi pupuk yang baik, pupuk yang baik adalah pupuk
yang dapat menghantarkan listrik. Cara untuk mengetahui pupuk yang baik adalah
:
1. Siapkan pupuk cair, air
2. Siapkan tempat (mangkok kecil), kabel, lampu, aliran
listrik, dan stopkontak.
3. Ambil sedikit pupuk cair dan kemudian campur dengan
air
4. Pasang lampu, dan kabel ke stop kontank (aliran
listrik)
5. Sebelumnya pada bagian tengah kabel diputus untuk
mengetahui apakah pupuk cair tersebut dapat menghantarkan listrik apa tidak.
6. Jika lampu nyala maka pupuk tersebut baik digunakan.
Bagaimana Cara Membuat Biogas?
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang
berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh
bakteri. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous
feeding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu
setiap hari. Besar kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg
dihasilkan dan banyaknya biogas yang diinginkan. Lahan yang diperlukan cukup
luas. Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen,
batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.
Lokasi yang akan
dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung
disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus dibangun juga penampung
sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat dipisahkan dan dijadikan
pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.
Setelah pengerjaan
digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan biogas dengan langkah
langkah sebagai berikut:
- Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester
- Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
- Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
- Untuk proses fermentasi pembuatan biogas selama 10 hari menghasilkan karbondioksida.
- Pada hari ke-15 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-21 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.
Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.
Posting Komentar