DASAR TEORI
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain.Berikut ini akan dikemukakan lapisan tanah. Tanah biasanya terdiri dari beberapa lapisan, secara garis besar lapisan tanah, yakni:1. Lapisan Tanah AtasLapisan ini tebalnya antara 10-30 cm, warnanya coklat sampai kehitam-hitaman, lebih gembur yang biasanya disebut tanah olah atau tanah pertanian. Lapisan ini merupakan tempat pertumbuhan tanaman yang utama. Disini hidup dan berkembang biak semua jasad hidup tanah dan merupakan lapisan tanah yang tersubur. Warna hitam/coklat dan suburnya tanah disebabkan oleh bunga tanah (yaitu campuran sisa tumbuh-tumbuhan dan hewan yang telah mati dan membusuk di dalam lapisan tanah atas).2. Lapisan Tanah Bawah
Macam-macam lapisan air tanah adalah :
1.
Air tanah dangkal (Air Freatis)/ Aquiver tidak tertekan
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan
kedap air tidak jauh dari permukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh
resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang.
Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis
dapat diambil melalui sumur atau mata air. Air tanah dangkal, umumnya
berasosiasi dengan akuifer tak tertekan, yakni yang tersimpan dalam akuifer dekat
permukaan hingga kedalaman (tergantung kesepakatan)15 sampai 40 m.
2.
Air tanah dalam (Air Artesis)/ Aquiver tertekan
Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah,
di antara dua lapisan kedap air. Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut
disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan
kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar
ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh
melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis. Air tanah
dalam umumnya bebas bakteri patogen, kualitas fisiknya selalu jernih sebagai
hasil filtrasi tanah. Air tanah dalam, umumnya berasosiasi dengan akuifer
tertekan, yakni tersimpan dalam akuifer pada kedalaman lebih dari 40 m (apabila
kesepakatan air tanah dangkal hingga kedalaman 40 m).
Air sumur artesis dapat memancar sendiri melewati lubang pengeboran.
Sumur artesis yang airnya dapat memancar sendiri disebut sumur artesis positif.
Di lain pihak, bila hasil pengeboran ternyata tekanan air tidak memancarkan air
dalam lubang pengeboran disebut sumur artesis negatif.
ALAT DAN BAHAN YANG DI GUNAKAN
No.
|
Nama
dan Spesifikasi Alat
|
Jumlah
|
1
|
Mata
bor (rock core bit) 4”
|
1
buah
|
2
|
Pipa
pemboran 1,8 m
|
6
batang
|
3
|
Mesin
penghisap dan penyambung air 5 PK
|
1
set
|
4
|
Swivel
head
|
1
buah
|
5
|
Slang
penghantar air 2”
|
5
meter
|
6
|
Slang
penghisap air 3”
|
5
meter
|
7
|
Saringan
slang penghisap
|
1
buah
|
8
|
Klem
pengikat slang
|
4
buah
|
9
|
Kunci
pipa (kunci trimo)
|
3
buah
|
10
|
Kunci
pipa (kunci rantai)
|
1
buah
|
11
|
Ember
plastik 5 liter
|
1
buah
|
12
|
Linggis
|
1
buah
|
13
|
Cangkul
|
3
buah
|
14
|
Pompa Submarsible
|
|
15
|
Genset
|
|
16
|
Selang plastik 1”
|
2 buah
|
17
|
Pipa PVC 4”
|
3 buah
|
No.
|
Nama
Bahan dan Spesifikasinya
|
Jumlah
|
1
|
Bahan
bakar mesin pemboran (Premium)
|
10
liter
|
2
|
Air
|
secukupnya
|
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN SUMUR BOR
Pembuatan sumur bor dapat dilakukan dengan
memakai berbagai macam alat bor. Pemilihan jenis alat bor yang akan dipakai
biasanya ditentukan berdasarkan pada keadaan air tanah, formasi batuan dan
tenaga pelaksana yang tersedia.
1. Persiapan
a) Menentukan
titik pengeboran dan sumber air.
b) Menyiapkan
semua perkakas dan perlengkapan di dekat lokasi pemboran yang sudah ditentukan.
c) Gali
dengan linggis lubang yang berdiameter 1,25 m dan dalam 0,5 m.
d) Buat
kolam penampungan air dengan ukuran 75 cm
x 75 cm dan dalam 50 cm. Kolam ini dipergunakan untuk menampung air sisa
pengeboran. Kemudian air yang ditampung tadi dipergunakan untuk mengebor lagi.
Hal ini dimaksudkan untuk menghemat pemakaian air.
e) Buat
kolam lagi yang agak kecil, diantara lubang sumur dengan kolam penampungan,
untuk pengendapan lumpur dan pemeriksaan lapisan tanah.
f) Pasanglah
mata bor pada salah satu ujung pipa bor, ujung yang lain dipasang swivel head,
kemudian pasanglah slang penghantar pada swivel head sedang ujung slang lainnya
dipasang pada mesin pompa. Pasang slang penghisap pada mesin pompa dan ujung
slang yang masuk ke dalam air dipasang saringan. Masukkan slang yang sudah dipasang
saringan ke dalam sumber air (kolam). Sebelum mesin pompa dihidupkan, isi
dahulu pompanya dengan air dan periksa dulu oli dan bahan bakarnya.
g) Pipa
bor yang sudah ada mata bornya dan sudah dipasang pada swivel head diangkat, masukkan pada lubang pendahuluan.
2. Pelaksanaan
a) Mesin
pompa dihidupkan, setelah menghisap air dan masuk ke pipa bor melalui swivel
head, dengan memakai kunci trimo atau alat pemutar lainnya pipa bor
diputar-putar searah dengan jarum jam sambil agak ditekan ke bawah. Air yang
keluar dari lubang pemboran ditampung pada kolam penampungan. Lumpur dan batuan
yang terbawa oleh air pemboran akan mengendap pada kolam penampungan yang
pertama, dan dari lumpur dan batuan itu kita dapat melihat lapisan tanahnya.
b) Dengan
adanya putaran-putaran, tekanan-tekanan, dan semburan-semburan air maka pipa
bor akan turun sedikit demi sedikit.
c) Setelah
pipa bor yang pertama masuk maka disambung dengan pipa bor berikutnya, pada
waktu itu mesin pompa dimatikan.
d) Pemboran
dimulai lagi, demikian seterusnya sampai mencapai kedalaman air tanah yang kita
kehendaki. Selama pemboran selalu diperhatikan jenis-jenis tanah yang
keluaruntuk pengecekan kedalaman kembali, serta untuk mengetahui lapisan yang
mengandung air yang baik.
e) Kalau
diperkirakan sudah mencapai lapisan air tanah, pemboran di akhiri. Pemompaan
diteruskan untuk membersihkan lubang sumur sampai air kurasan yang keluar tidak
mengandung lumpur lagi.
f) Swivel
head dibuka, kemudian pipa bor dicabut dan siaplah lubang sumur untuk
penyelesaian selanjutnya.
g) Menyiapkan
casing yang akan dipasang pada lubang pengeboran. Casing sebelum di pasang di buat lubangan dua berhadap-hadapan
tapi terpisah dari ujung pipa atas sampai ujung pipa bawah dengan menggunakan
gergaji pipa n lubang-lubang tersebut di gergaji miring bukan lurus agak tidak
saling bertemu antara lubang kanan dan kiri, atau agar tidak putus.
Posting Komentar