Sumber-Sumber
Sampah
Sumber sampah pada umumnya berhubungan erat
dengan penggunaan tanah dan pembagian daerah untuk berbagai kegunaan. Di
Indonesia, sekitar 60-70% dari total volume sampah yang dihasilkan merupakan
sampah basah dengan kadar air antara 65-75%. Sumber sampah terbanyak berasal
dari pasar tradisional dan pemukiman. Sampah pasar tradisional, seperti pasar
lauk-pauk dan sayur-mayur membuang hampir 95% sampah organic. Di dalam
kehidupan manusia, sebagian besar jumlah sampah berasal dari beberapa
aktivitas, di bawah ini sumber sampah dapat digolongkan dalam beberapa kategori,
yaitu :
1.
Sampah
dari Pemukiman / Rumah Tangga
Umumnya sampah rumah tangga berupa
sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus,
gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain.
2. Sampah dari Pertanian dan Perkebunan
Sampah dari kegiatan pertanian
tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah
yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk. Untuk
sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus
agar tidak mencemari lingkungan. Sampah pertanian lainnya adalah lembaran
plastik penutup tempat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi untuk mengurangi
penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, namun plastik ini bisa didaur
ulang.
3. Sampah dari Sisa Bangunan dan
Konstruksi Gedung
Sampah yang berasal dari kegiatan
pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun
anorganik. Sampah Organik, misalnya: kayu, bambu, triplek. Sampah Anorganik,
misalnya: semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan
kaleng.
4. Sampah dari Perdagangan dan
Perkantoran
Sampah yang berasal dari daerah
perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan ini
terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah
makanan dan restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor
pemerintah dan swasta biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis
(bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto copy, pita printer, kotak tinta
printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film,
komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus
dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena
berbahaya dan beracun.
5.
Sampah
dari Industri
Sampah
ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia
serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu,
plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri
berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum
dibuang. Industriitumacam-macam, ada yang industry
beratmaupun yang ringan, contohnya :
a. Pertambangan
b. Sumber-sumberalammisalnyasumberenergi.
c. Pabrik.
d. Perusahaan
kayu.
e. Perusahaan
kimia.
f. Perusahaan
logam.
g. Tempatpengolahan
air kotor.
6. Sampah Alam
Sampah
yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang
alami, seperti halnya daun-daun
kering di hutan
yang terurai menjadi tanah.
Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya
daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
7. Sampah
Manusia
Sampah
manusia (Inggris: human waste)
adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia,
seperti feses
dan urin.
Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat
digunakan sebagai vektor
(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus
dan bakteri.
Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan
penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan
sanitasi.
Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat
dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
8. Sampah
Konsumsi
Sampah
konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,
dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah
sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori
ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari
proses pertambangan dan industri.
9. Sampah
Nuklir
Sampah
nuklir
merupakan hasil dari fusi nuklir
dan fisi
nuklir yang menghasilkan uranium
dan thorium
yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu
sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk
melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam
atau dasar
laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).
Pengaruh Sampah terhadap Kesehatan Manusia
Lokasi
dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan
penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai
berikut:
1. Pengelolaan
sampah yang kurang baik akan menjadi tempat
Berkembangbiak
bagi vector penyakit seperti lalat atau tikus sehingga insiden penyakit tertentu
akan meningkat.
2. Insiden
penyakit Demam Berdarah Dengue akan meningkat sebab vektor penyakit hidup dan
berkembang biak dalam kaleng-kaleng atau ban bekas yang berisi air hujan.
3. Kecelakaan
– kecelakaan timbul karena pembuangan sampah secara sembarangan misalnya luka oleh
benda tajam seperti besi.
4. Gangguan
psikosomatis seperti sesak nafas, insomnia, stress.
5. Menyebabkan
berbagai macam penyakit seperti diare, tifus, muntaber.
Pengaruh Sampah terhadap Kesehatan Lingkungan
Sampah
yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi penyebab gangguan dan
ketidakseimbangan lingkungan.
Sampah
padat yang menumpuk ataupun yang berserakan menimbulkan kesan kotor dan kumuh.
sehingga nilai estetika pemukiman dan kawasan di sekitar sampah terlihat sangat
rendah. Bila di musim hujan, sampah padat dapat memicu banjir; maka di saat
kemarau sampah akan mudah terbakar. Kebakaran sampah, selain menyebabkan
pencemaran udara juga menjadi ancaman bagi pemukiman.
Masalah
sampah semakin hari semakin meningkat terus sejalan dengan semakin bertambahnya
jumlah penduduk, tingkat aktivitas, pola kehidupan, tingkat sosial ekonomi
serta kemajuan teknologi. Untuk itu penanganan masalah sampah ini perlu
dikelola dengan baik dan penuh tanggung jawab agar tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan terhadap tanah, air, sehingga hasil pengelolaan sampah tersebut
bermanfaat bagi kehidupan dan kesehatan masyarakat
Sampah merupakan salah satu penyebab tidak seimbangnya
lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari komposisi sisa makanan, daun –
daun, plastik, kain bekas, karet dan lain – lain. Bila dibuang dengan cara
ditumpuk saja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan
manusia. Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran udara.
Selain
itu tradisi membuang sampah disungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang
demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan
sampah tersebut.
Jadi
pada kenyataannya, sampah telah mencemari tanah, badan air dan udara dalam
kota.
Berdasarkan
asalnya sampah digolongkan dalam dua bagian yakni
a. Sampah
organik ( sampah basah )
b. Sampah
an-organik ( sampah kering ).
Selain
itu juga sampah dihasilkan dari beberapa sumber utama antara lain :
1. Rumah
tangga : Sampah domestik yang dihasilkan berupa sisa makanan, bahan dan
peralatan yang sudah tidak dipakai lagi, bahan pembungkus, kertas, plastik dsb.
2. Tempat
perdagangan Seperti pasar, supermarket, toko, warung. Sampah yang dihasilkan
berupa bahan dagangan yang rusak, buah, sayur, kertas, plastik, karton dsb.
3. Industri
Sampah industri yang dihasilkan tergantung dari macam dan jumlah bahan.
Industri sering kali membuang sampah disekitar pabrik, sehingga menimbulkan
pencemaran lingkungan. Tentu saja yang demikian dapat meresahkan penduduk yang
bertempat tinggal disekitarnya.
Berdasarkan
uraian diatas maka dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan :
1. Dampak
Terhadap Kesehatan
Pembuangan sampah yang tidak terkontrol
dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan
penyakit.
Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah
sebagai berikut :
a. Penyakit
diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum.
Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan
sampahnya kurang memadai.
b. Penyakit
jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ).
c. Sampah
beracun
Telah dilaporkan bahwa di
Jepang kira – kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah
terkontaminasi oleh raksa ( Hg ). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke
laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
2. Dampak
Terhadap Lingkungan
Cairan terhadap rembesan
sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai
organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan
hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
3. Dampak
Terhadap Sosial Ekonomi
a. Pengelolaan
sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan
bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah
bertebaran dimana-mana.
b. Memberikan
dampak negatif bagi kepariwisataan usaha pengendalian sampah untuk menangani permasalahan
sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternativ pengolahan yang benar.
Teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah adalah teknologi pemusnahan
sampah yang hemat dalam penggunaan lahan dengan cara pembakaran yang terkontrol
atau Insinerasi dengan cara memakai Incenerator. Selain itu juga memakai
prinsip reduksi bersih yang diterapkan dalam keseharian misalnya dengan
menerapkan prinsip 4 R yaitu ( Reduce, Reuse, Recycle dan Replace ). Dalam
keseharian, dan dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mengurangi volume sampah
dan mencegah penularan penyakit dapat dilakukan antara lain :
1) Belanja
jangan boros, perhitungkan keperluan dengan cermat.
2) Bawalah
keranjang belanja yang dapat dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah
plastik.
3) Upayakan daun sebagai pembungkus karena sampah
daun hancur ditanah.
4) Jangan masukan sampah kedalam got sungai atau
laut.
5) Sampah dapur dan dedaunan untuk kompos, kertas
untuk daur ulang, kaleng untuk pot.
Selain yang di sebutkan di
atas sampah juga mengakibatkan berbagai macam pencemaran, antara lain:
1.
Pencemaran
udara
Sampah
(organik dan padat) yang membusuk umumnya mengeluarkan gas seperti methan (CH4)
dan karbon dioksida (CO2) serta senyawa lainnya. Secara global, gas-gas ini
merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas lingkungan (udara) karena
mempunyai efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan peningkatan
suhu dan menyebabkan hujan asam. Sedangkan secara lokal, senyawa-senyawa ini,
selain berbau tidak sedap / bau busuk, juga dapat mengganggu kesehatan manusia.
Sampah yang dibuang di TPA pun masih tetap berisiko; karena bila TPA ditutup
atau ditimbun terutama dengan bangunan akan mengakibatkan gas methan tidak
dapat keluar ke udara. Gas methan yang terkurung, lama kelamaan akan semakin
banyak sehingga berpotensi menimbulkan ledakan. Hal seperti ini telah terjadi
di sebuah TPA di Bandung, sehingga menimbulkan korban kematian
2. Pencemaran air
Proses
pencucian sampah padat oleh air terutama oleh air hujan merupakan sumber
timbulnya pencemaran air, baik air permukaan maupun air tanah. Akibatnya,
berbagai sumber air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari (sumur) di
daerah pemukiman7 telah terkontaminasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan
tingkat kesehatan manusia / penduduk. Pencemaran air tidak hanya akibat proses
pencucian sampah padat, tetapi pencemar terbesar justru berasal dari limbah
cair yang masih mengandung zat-zat kimia dari berbagai jenis pabrik dan jenis
industri lainnya. Air yang tercemar tidak hanya air permukaan saja, tetapi juga
air tanah; sehingga sangat mengganggu dan berbahaya bagi manusia.
3. Penyebab banjir
Fisik sampah (sampah padat), baik yang masih segar maupun
yang sudah membusuk; yang terbawa masuk ke got / selokan dan sungai akan
menghambat aliran air dan memperdangkal sungai. Pendangkalan mengakibatkan
kapasitas sungai akan berkurang, sehingga air menjadi tergenang dan meluap
menyebabkan banjir. Banjir tentunya akan mengakibatkan kerugian secara fisik
dan mengancam kehidupan manusia(hanyut / tergenang air). Tetapi yang paling
meresahkan adalah akibat lanjutan dari banjir yang selalu membawa penyakit.
Posting Komentar